PULANG DARI KOREA MENCOBA PERUNTUNGAN DENGAN BERTERNAK SAPI
Kerja di Korea yang jauh di negeri seberang, terkadang tidak ada dalam bayangan saat masih berada di bangku sekolah. Sama dengan Fahrur Rohman yang bercita-cita kerja di kota, begitu mendapatkan gaji bisa pulang ke kampung halaman.
Alumni LPK PERMATA ini mengikuti pelatihan pada awal Tahun 2012. Dengan kegigihannya yang tinggi, warga Desa Tumbras Anom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro ini lulus dalam Ujian EPS TOPIK (Kemampuan Dasar Bahasa Korea) pada tahun itu. Dan berangkat ke Korea Selatan pada pertengahan Tahun 2013.
Pertama kali bekerja di perusahaan las dilaluinya selama satu setengah tahun. Karena kawatir dengan kesehatan matanya, pria lulusan SMK ini memutuskan pindah ke perusahaan CNC.
Di Perusahan yang berlokasikan di Hwaseong, Gyeong Gi do inilah bisa bertahan sampai selesai kontrak. Selain bekerja dengan sesama pekerja yang berasal dari Indonesia, juga mendapatkan gaji yang lumayan tinggi.
Dengan gaji yang tinggi, karena Pemerintah Korea Selatan tidak membedakan gaji pekerja asing dengan pekerja pribumi korea, sehingga pekerja migran disana diuntungkan dengan perbedaan kurs.
Pemuda berusia 27 tahun ini mendapat gaji rata-rata tiap bulan sebanyak 2,3 juta won setara 25 juta rupiah serta mendapat fasilitas makan dan mendapatkan jatah asrama.
Hasil kerja di Korea selama 4 tahun 10 bulan digunakan untuk membuat rumah, membeli sawah, dan sebagian digunakan untuk membuka usaha peternakan sapi di kampungnya.
Eks Korea yang masih perjaka ini mempunyai impian bisa memelihara 100 ekor sapi pada tahun depan.
Leave a Reply